Sabtu, 25 April 2015

Aku takut murkaNya

Tak tahu ada apa dengan hatiku,
perlahan aku menolak keberadaanmu.
Semakin hilang rasa yang pernah ada.
Semakin tak kehilangan jika sosokmu tidak tertangkap mata.
Semakin tak mengapa jika tak ada pesan masuk memenuhi ponselku.
Semua terasa hambar.
Semua biasa
Tiada lagi istimewa.

Mungkin engkau telah tergantikan.
Mungkin cinta untukmu telah tertukar dengan cinta lain
yang lebih meyakinkan.
Dia lebih mengerti aku dalam segala perkara.
Memberi apapun yang kuminta.
Menyedia apapun yang kubutuhkan.
Dia pun selalu ada, 24 jam sehari.
Tak pernah Dia marah walau aku berulang kali melakukan kesalahan.

Baru kusadari,
hubungan yang pernah kita jalani adalah hubungan yang tak halal.
Ketika aku lebih sibuk denganmu, ternyata Dia cemburu.
Ketika perlahan aku mulai mencintaimu, ternyata Dia cemburu.
Dia-lah Tuhanku, yang menciptakan dunia & seisinya,
termasuk aku dan kamu.
Iya...
Kekasihku itu pencemburu.

Maafkan aku...
Aku harus meninggalkanmu karena khawatir Allah murka padaku.
Aku takut, ketika hidupku ini mendatangkan murkaNya
maka Dia tak lagi meridhoi hidup dan matiku.
Lalu, bisa apa aku tanpa ridhoNya?

Ketika memandangmu,
menyentuhmu,
memikirkanmu,
merindukanmu,
mencintaimu,
memprioritaskanmu,
tak sadar aku mengumpulkan dosa besar.

Aku takut tak sanggup memikul dosa-dosa ini
ketika kelak datang hari pembalasan.

Kenapa?
Karena engkau belum halal untukku.
Aku belum halal untukmu.
Segala hal mengenaimu adalah dosa untukku.

Sekali lagi maafkan aku.
Jika memang engkau benar mencintaiku, mari perbaiki diri.
Tunaikan semua kewajiban sebagai hamba,
Tunjukkan baktimu kepada orangtua,
Berikan seluruh cinta yang engkau punya hanya kepadaNya
Mari, mari kita cari ridho Allah Azza Wa Jalla bersama.

Didiklah dirimu sendiri
bahwasanya jika kita tercipta untuk bersama,
akan ada jalannya untuk saling memiliki dalam ikatan suci pernikahan :)


 -@kinantisetiawan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar